berita
Satuan tugas atau
task force mengharapkan, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI)
dan PSSI pimpinan La Nyalla Mattalitti bersatu agar permasalahan yang
terjadi di sepak bola Tanah Air bisa terselesaikan. Demikian disampaikan
oleh Sekjen PSSI, Tri Goestoro, usai melakukan pertemuan dengan task
force di Bukit Bintang, Kuala Lumpur, Selasa (24/4/2012).
Tri
bersama Wakil Ketua Umum PSSI Farid ...Rahman menjadi perwakilan PSSI dalam
pertemuan tersebut. Selain PSSI, task force juga memanggil PSSI versi
KPSI yang diwakilkan oleh Sekjen Djoko Driyono dan Hinca Pandjaitan.
"Kami belum bisa tarik kesimpulan tetapi yang bisa saya sampaikan,
AFC sangat berkempetingan agar kita bisa bersatu kembali. Bukan hanya
AFC, FIFA juga berharap kita bersatu karena task force juga dibentuk
oleh FIFA," jelas Tri kepada wartawan di Kantor PSSI, Rabu (25/4/2012)
petang.
"Namun untuk sementara kita belum bisa publikasikan
hasil pertemuan karena belum menjadi keputusan. Kami masih tukar-menukar
pikiran dengan teman-teman di task force," lanjutnya.
Terlepas
dari itu, Tri mengaku yakin, akan tercapai solusi sehingga Indonesia
terlepas dari sanksi. "Saya optimistis sebelum tanggal 15 Juni ada titik
temu sehingga kita terhindar dari sanksi. Ini baru pertemuan pertama.
Kemungkinan ada pertemuan berikutnya tetapi kita belum tahu jadwal
selanjutnya. Kami menanti informasi selanjutnya," beber Tri.
Seperti yang diketahui, Satuan Tugas merupakan rekomendasi dari AFC
kepada FIFA setelah AFC melakukan rapat Komite Eksekutif AFC pada 23
Maret lalu seperti tertuang dalam surat Sekjen AFC Alex Soosay kepada
Sekjen FIFA Jerome Valcke pada 26 Maret lalu. Anggota dari satuan tugas
ini diantaranya terdiri dari Wakil Presiden AFC HRH Prince Abdullah Ibni
Sultan Ahmad Shah, Anggota Komite Eksekutif FIFA dan AFC Dato' Worawi
Makudi, Sekjen AFC Dato' Alex Soosay, serta Kepala Asosiasi Anggota dan
Hubungan Internasional AFC James Johnson.
Nantinya, satuan
tugas bekerja untuk menyelesaikan persoalan asosiasi yang tak sah, yaitu
kepengurusan PSSI versi KPSI, serta liga yang tak sah, Indonesia Super
League (ISL). Jika tidak menemukan solusi, maka Indonesia akan dikenakan
sanksi 15 Juni mendatang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar